Semua wanita pernah memendam rasa, rasa cinta yang mungkin tidak akan pernah terungkap. Sayang, apakah ada kata terlambat untuk cinta? Apa selalu ada kata tunggu untuk cinta?
"Tolong ya, siapkan semua dengan baik. Malam ini harus jadi malam yang istimewa." ujar Senja.
***
"Selamat
ya, akhirnya kamu kerja di sini juga," ucap Gana, seorang wanita yang
kemudian menjadi teman akrabku di kantor baruku. Aku baru saja diterima
kerja di sebuah kantor. Dari sini hidupku bermula, dari sini juga aku
mengenalnya, literally. Senja.. Nama itu ada di otakku selalu, di hatiku
tak pernah pergi.
***
Aku
hanya tahu namanya, ngobrol saja belum pernah, Tapi ada sesuatu yang
aneh ketika melihat dia. Entah itu apa. Terlalu dini rasanya jika aku
sebut itu adalah cinta. Ah mungkin hanya perasaanku saja.
Lambat
laun, dia semakin menarik. Menarik perhatianku, menarik hatiku untuk
selalu melihatnya lewat ketika dia baru saja datang. Aku selalu
menempatkan posisiku senyaman mungkin agar bisa memandanginya. Entah dia
menyadari atau tidak jika aku selalu menjadi yang pertama tahu dia
datang. Ah tidak mungkin."Eh, ada acara kantor lho, minggu depan. Kamu ikut kan? " kata Gana membuyarkan lamunan ku. Dia berkata sambil melirikku penuh maksud. Aku tahu, ini pasti adalah kode bahwa dia juga akan ada di acara itu. Ini mungkin jadi kesempatan pertama buatku untuk mengajaknya datang bersama. Tapi, mungkinkah? Duh, bagaimana ya alasan yang tepat? Aku harus bilang apa ya? Sayang, semua itu hanya ada di angan. Aku tidak pernah berani untuk menanyakannya. Semua berakhir. Kesempatanku hilang. Bodoh...
Acara kantor terlewat begitu saja, seperti anganku berkenalan lebih dekat dengannya juga. Sayang, aku hanya bisa melihat punggungnya saja. Aku dan dia memang berada di kantor yang sama, sayang kami dipisahkan oleh divisi yang berbeda.
***
"Lho,
kamu kok belum pulang? Belum dijemput ya? Udah malem lho, masih di
kantor aja." Kata Senja. Suaranya mengagetkanku yang sedang asyik
mendengarkan musik volume maksimal dengan headset. Kebiasaanku memang,
simple sih, supaya bisa konsentrasi."Ah, nggak, lagi males pulang aja. Asyik di sini." Entah apa yang meracau dari mulutku. Hati, otak dan mulutku sedang tidak bisa bersinergi dengan baik. Tapi, dari situlah aku sedikit mengenalnya. Dia menemaniku hingga beberapa jam setelahnya. Dari situ juga aku mendapatkan kontaknya. Malam itu aku tidur dengan tersenyum, antara tidak percaya dan lucu saja bagaimana Tuhan mengatur perkenalan kami.
***
From : SenjaTo : Gana
"Akhirnya aku kenalan juga dengan dia." Sent
***
Tidak
terasa, sudah satu tahun aku bekerja di kantor ini. Aku dan Senja masih
dekat, ya sama seperti yang lainnya. Belum ada yang spesial. Bahkan
rasa yang pernah aku rasakan sejak satu tahun lalu tidak pernah hilang.
Kami tidak pacaran, terlalu cepat rasanya dan aku tidak yakin apakah dia
memiliki rasa yang sama. Ada gosip yang berhembus bahwa dia sedang
dekat dengan salah satu wanita di kantor, tapi entah siapa. Tidak pernah
ada yang tahu siapa wanita itu. Misterius..Tapi, bagiku, melihatnya datang setiap pagi sudah bisa membuat hariku bahagia. Melihatnya membalas senyumku itu sudah cukup membuat tidurku nyenyak. Mungkinkah aku hanya akan menjadi secret admirer? Atau harus kukatakan bagaimana perasaanku sebenarnya? Tapi, bagaimana jika semua kedekatan yang sudah pernah terjalin hilang begitu saja?
"Cie.. Siapa nih gebetannya? Makin kenceng aja gosipnya." Tanyaku suatu malam ketika lagi-lagi aku harus lembur di kantor. Dia yang kutanya hanya diam saja. Tidak ada jawaban. Tidak pernah ada jawaban.
***
Hari
ini, tepat satu tahun yang lalu di mana aku hanya bisa melihat
punggungnya dari jauh. Ya, aku sedang menikmati acara tahunan kantor.
Bedanya, aku sudah dekat dengan Senja, walaupun tidak 'dekat' dalam
artian yang lebih. Menurutku kami hanya dekat. Senja tidak pernah
menunjukkan apa-apa, kode, sinyal, apa saja. But, I'm good with that.
Setiap momen aku nikmati, aku syukuri. Hingga di puncak acara, biasanya
akan ada sedikit kegilaan yang akan disumbangkan dari setiap tim dan
divisi."Perhatian semuanya. Setelah ini akan ada pemutaran video. Minta perhatiannya ya?"
Aku yang semula tidak terlalu memperhatikan karena sedang sibuk ngobrol, tiba-tiba merasa aneh karena semua orang menoleh ke arahku. Ketika aku mengubah pandanganku, astaga...
***
Aku
akan menjadi orang pertama yang mengiyakan bahwa cinta itu bisa tumbuh
di mana dan kapan saja tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Malam itu,
jadi malam paling indah karena cinta rahasiaku ternyata bersambut.
Memori kenangan malam itu di mana Senja memberikan video singkat manis
tentang cinta rahasia kami (ternyata dia juga merasakan hal yang sama)
ditutup dengan pernyataan cinta manis yang dia katakan untukku. Sekarang
aku tahu dan sadar, hati tidak pernah salah...
***
Manis..
Kadang juga sedih, itulah cinta. Kadang Anda juga tidak bisa menebak
bagaimana rasa akan berakhir, bahagia atau sia-sia. Untuk Anda yang
sedang memuja dia diam-diam, ungkapkan. Lebih baik mengetahui apa
jawabannya kini daripada dihantui dengan perasaan yang tidak menentu. You, secret admirer, don't let your love be only a secret.
No comments:
Post a Comment