Social Icons

Pages

Wednesday, October 3, 2012

chuseok

Chuseok atau ditulis sebagai Chusok (Hari bulan purnama) adalah hari libur resmi di Korea yang dirayakan secara besar-besaran pada bulan ke-8, hari ke-15 kalender lunar. Perayaan ini berupa pesta makan untuk mengucapkan terima kasih atas keberhasilan panen, sehingga juga disebut juga sebagai Hari Panen, Festival Bulan Musim Panen, atau Hangawi ("han" = "raya", "gawi" = "tengah", "hari besar di tengah-tengah musim gugur".


Sejarah

Hangawi sudah dikenal sejak periode awal Kerajaan Silla (57 SM - 935) dalam bentuk perlombaan menenun antara dua tim. Pada hari Hangawi, tim dengan hasil tenunan yang paling panjang dinyatakan sebagai pemenang, sedangkan tim yang kalah harus mentraktir tim yang menang dengan berbagai macam makanan yang enak-enak.

Tradisi
Di zaman sekarang, perayaan Chuseok merupakan kesempatan orang Korea untuk pulang ke kampung halaman untuk mengunjungi altar leluhur. Di pagi hari, orang Korea melakukan penghormatan terhadap arwah leluhur dalam bentuk ziarah ke makam untuk merapikan tanaman dan tanah sekitar makam. Arwah leluhur juga disuguhi makananbuah-buahan dan minuman. Hasil panen tahun itu juga ikut dipersembahkan kepada arwah leluhur.
Perayaan Chuseok juga merupakan kesempatan untuk berterima kasih kepada arwah leluhur. Makanan istimewa liburan Chuseok adalah kueSongpyeon (송편) dari tepung beras diisi kacang atau wijen. Malam sebelum Chuseok, semua anggota keluarga akan duduk bersama membuat songpyeon sambil melihat bulan.[1]
Khususnya, bujangan dan perawan mencoba membuat songpyeon yang sebagus mungkin karena percaya dengan begitu mereka akan mendapatkan pasangan yang cantik atau tampan.[1] Pada hari Chuseok, orang-orang akan saling berbagai makanan dan minuman keras, dan bermain permainan tradisional.[1] Di samping songpyeon, berbagai hasil kebun dan pertanian yang baru dipanen memenuhi meja makan, antara lain wijenkedelaikacang merahchestnut, dan kurma cina.[1] Permainan dan kesenian tradisional diadakan beramai-ramai dan meriah, seperti sonori (permainan sapi),geobuknori (permainan kura-kura), ganggangsullae (tarian melingkar) dan ssireum (bergulat)

Chuseok adalah hari tradisional dengan berbagai makna. Pertama, bertujuan untuk merayakan hasil panen yang melimpah sehingga harus berterima kasih kepada nenek moyang. Masyarakat berupaya untuk tidak melupakan asal-muasal keluarga mereka, atau asal mereka lahir. Chuseok juga merupakan musim untuk berbagai dengan mereka yang kurang berntung. Hasil panen baik dari selama musim semi dan musim panas mereka bagi dengan sanak saudara, teman dan tetangga.
Ciri khas Chuseok
kembali ke rumah untuk berkumpul bersama keluargabanyak orang yang mudik ke kampung halaman untuk berkumpul bersama dengan anggota keluarga selama hari libur Chuseok. Eksodus tahunan ini biasanya membuat macet jalan raya seluruh pelosok negeri, tetapi ketidaknyamanan waktu itu tidak dapat menghalangi niat mereka untuk bertemu keluarga dan sanak saudaranya yang sudah lama tidak ketemu.
Ritual untuk para leluhurOrang melakukan upacara ritual pada awal pagi hari Chuseok, yang disebut “Charye” di Korea. Buah-buahan dan biji bijian lain yang baru dipanen disajikan untuk nenek moyang dalam upacara itu.
“Eumbok”Orang membagi makanan setelah upacara ritual, yang disebut ‘eumbok’. Dengan membagi makanan maka rasa keterikatan anggota keluarga semakin kuat.
Membersihkan kuburanOrang mengunjungi kuburan para leluhur untuk memotong pohon dan rumput sebelum Chuseok untuk persiapan ziarah.
Kunjungan kekuburan (ziarah)Pada hari Chuseok, orang mengunjungi kuburan leluhur mereka untuk memberikan penghormatan pada nenek moyangnya.
kegiatan untuk menyambut bulanAdalah kegiatan berdasarkan keyakinan tradisional bahwa kalau orang memanjatkan doa pada Bulan purnama pada hari Chuseok dengan harapan doa itu akan dikabulkan. Memang ada orang yang menyatakan hal itu hanya kepercayan takhayul. Selain itu, tindakan itu juga memiliki makna memanjat doa sebagai upaya mengingat orang tua atau nenek yang sudah meninggal, memupuk keharmonisan di antara anggota keluarga, berterimakasih pada tetangga, dan membagi hasil panen. Dan bisa juga bermakna mencerminkan diri pada waktu hari malam Chuseok. Doa itu semacam pembaharuan janji terhadap diri sendiri untuk masa depan atau visi masa depan.


No comments:

Post a Comment

 

Sample text


Sample Text

Tasya azira